Database Mirroring
Solusi High Availability selain menggunakan Failover Cluster juga bisa menggunakan mirroring.
Teknik database mirroring dapat dipahami sangat sederhana: Prakteknya miroring menjaga dua salinan database secara terpisah yang saling tersinkron antara satu dengan yang lainnya sehingga jika kehilangan satu copy, dapat melanjutkan pekerjaan dengan copy-an DB yang lain.
Mirroring umumnya digunakan pada disk Array (RAID).
Syarat utama
Sama seperti failover clustering yang memiliki terminologi sendiri, Mirroring memiliki terminologi sendiri pula. Hati-hati dalam memahami dan menggunakan istilah-istilah ini,
karena terkadang dalam banyak tulisan tentang teknologi database terdapat kata yang sama namun menunjukkan makna yang agak berbeda.
Menggunakan terminologi yang tepat untuk SQL Server akan membantu memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama ketika membahas High Availability.
Key term (Istilah kunci) yang sering dipakai dalam mirorring adalah sebagai berikut:
Principal: Sumber Server yang berisi database fungsional aktif dalam Mirrored Pair.
Mirror: Server Sasaran yang berisi database tujuan pada Mirrored Pair.
Witnes: Server Opsional yang memantau Principal dan Mirror.
Partner: Server Opposite ketika mengacu ke server pokok dan cermin.
Endpoint: Obyek yang terikat pada sebuah protokol jaringan yang memungkinkan SQL Server untuk membandingkan municate seluruh jaringan.
Sekilas Database Mirroring
Database mirroring diperkenalkan pada SQL Server 2005 dan menyediakan dua tingkat perlindungan:
yang pertama mode performance yang tinggi(high performance) dan yang ke dua mode keamanan yang tinggi (high safety) . Kedua mode memiliki konsep yang sama, tetapi pada urutan transaksi yang di commit sedikit berbeda. Dengan mode performa yang tinggi, transaksi di commit pada server principal sebelum ke server mirror. Hal ini memungkinkan aplikasi terus bekerja tanpa harus menunggu transaksi di commit pada server mirror dan dengan mode keamanan yang tinggi, transaksi di commit ke server mirror dulu sebelum di commit pada server principal.
Hal ini menyebabkan aplikasi menunggu sampai transaksi telah dilakukan pada dua server (principal & mirror) sebelum di lanjutkan ke transaksi lainnya.
Kedua mode ini (high performance dan high safety) membutuhkan database utama yang akan ditetapkan untuk full recovery.
Kita akan membahas keuntungan dan kekurangan dalam menggunakan teknik masing-masingdi atas.
Solusi High Availability selain menggunakan Failover Cluster juga bisa menggunakan mirroring.
Teknik database mirroring dapat dipahami sangat sederhana: Prakteknya miroring menjaga dua salinan database secara terpisah yang saling tersinkron antara satu dengan yang lainnya sehingga jika kehilangan satu copy, dapat melanjutkan pekerjaan dengan copy-an DB yang lain.
Mirroring umumnya digunakan pada disk Array (RAID).
Syarat utama
Sama seperti failover clustering yang memiliki terminologi sendiri, Mirroring memiliki terminologi sendiri pula. Hati-hati dalam memahami dan menggunakan istilah-istilah ini,
karena terkadang dalam banyak tulisan tentang teknologi database terdapat kata yang sama namun menunjukkan makna yang agak berbeda.
Menggunakan terminologi yang tepat untuk SQL Server akan membantu memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama ketika membahas High Availability.
Key term (Istilah kunci) yang sering dipakai dalam mirorring adalah sebagai berikut:
Principal: Sumber Server yang berisi database fungsional aktif dalam Mirrored Pair.
Mirror: Server Sasaran yang berisi database tujuan pada Mirrored Pair.
Witnes: Server Opsional yang memantau Principal dan Mirror.
Partner: Server Opposite ketika mengacu ke server pokok dan cermin.
Endpoint: Obyek yang terikat pada sebuah protokol jaringan yang memungkinkan SQL Server untuk membandingkan municate seluruh jaringan.
Sekilas Database Mirroring
Database mirroring diperkenalkan pada SQL Server 2005 dan menyediakan dua tingkat perlindungan:
yang pertama mode performance yang tinggi(high performance) dan yang ke dua mode keamanan yang tinggi (high safety) . Kedua mode memiliki konsep yang sama, tetapi pada urutan transaksi yang di commit sedikit berbeda. Dengan mode performa yang tinggi, transaksi di commit pada server principal sebelum ke server mirror. Hal ini memungkinkan aplikasi terus bekerja tanpa harus menunggu transaksi di commit pada server mirror dan dengan mode keamanan yang tinggi, transaksi di commit ke server mirror dulu sebelum di commit pada server principal.
Hal ini menyebabkan aplikasi menunggu sampai transaksi telah dilakukan pada dua server (principal & mirror) sebelum di lanjutkan ke transaksi lainnya.
Kedua mode ini (high performance dan high safety) membutuhkan database utama yang akan ditetapkan untuk full recovery.
Kita akan membahas keuntungan dan kekurangan dalam menggunakan teknik masing-masingdi atas.
0 comments:
Post a Comment